Senin, 02 Agustus 2010

artikel tamu

ANALISIS PRAGMATIK TINDAK TUTUR KEPALA NEGARA DALAM LIPUTAN KASUS BANK CENTURY DI SK KOMPAS

Artini
Dosen STIKOM London School of Public Relations Jakarta, Sudirman Park, Jln. K.H. Mas Mansyur Kav. 35 Jakarta Pusat 10220, artini@lspr.edu
(Naskah diterima 10 Mei 2010, disetujui terbit 28 Juni 2010)


ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the language awareness of journalist in mass media by using three elements of speech act theory (Austin, 1962 in Littlejohn, 2008)) namely locution act, illocution act and perlocution act to observe the effect of news reporting in print media. Method being used in this research was qualitative-descriptive along with pragmatic analysis approach which consisted of textual and contextual analysis. The research showed that speech act are not successful when their illocution force is not understood by the people. So, the journalist should use the elements of speech act to construct the reality by giving some direct statements of Head of State to influence the people as they reported this issue explicitly and straight-forwardly. Yet this news had contextually by giving perlocution effect. Based on the results, we need to encourage mass media to apply the speech act element in order to implement the real function of language and at the same time to realize the social function of media. Journalistic language formula of 5W and 1H was merely technical since it has to be enriched with a theory of speech act.

Key words: speech act, Cooperative Principles, pragmatic.

Abstrak
Fokus penelitian ini adalah tindak tutur dalam penggunaan bahasa jurnalistik di kalangan wartawan dalam liputan Bank Century di surat kabar Kompas, periode Januari- Februari 2010. Ada tiga elemen dalam tinduk tutur atau tindak berbahasa yang sering diabaikan wartawan yakni lokusi, ilokusi dan perlokusi sehingga efek yang diinginkan media tidak tercapai. Lokusi adalah kata-kata atau kalimat yang dipilih wartawan dalam menyampikan pesan, ilokusi adalah maksud tuturan atau kalimat tersebut dan perlokusi adalah efek tulisan itu. Ketiga elemen ini juga harus diimbangi dengan dialog antara media dengan khalayak yang disebut prinsip kerjasama. Metode yang digunakan adalah analisis isi dengan pendekatan kualitatif dan pragmatik. Teori-teori yang digunakan adalah teori tindak tutur, teori prinsip kerjasama, dan teori pragmatik. Hasil penelitian menunjukkan tindak tutur dalam berita mengenai Bank Century di media tidak berhasil, karena pilihan kalimat yang diambil dari pernyataan-pernyataan Presiden SBY sangat sarat dengan politik. Implementasi penellitian adalah media massa hendaknya memahami tindak tutur dalam penyampaian pesan kepada masyarakat, karena prinsip 5W dan 1 H sudah tidak memadai lagi.

Kata-kata kunci : tindak tutur, prinsip kooperatif, pragmatik..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar